Comunicados de Imprensa - Sean Gelael Finis di Urutan 12 GP Monaco
Sean Gelael Finis di Urutan 12 GP Monaco
Tim Pertamina Arden masih belum dinaungi keberuntungan pada balapan sprint di sirkuit Monte Carlo, Monaco, Sabtu (27/5).
Meski sudah berupaya keras, dua pebalap andalan tim Pertamina Arden yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Norman Nato dan Sean Gelael belum berhasil menyumbang poin.
Norman Nato bahkan sudah harus meninggalkan lintasan pada putaran keempat. Mobil Nato ditabrak pebalap tim Prema Racing, Charles Leclerc di tikungan ke-19.
Mobil Nato langsung mengalami kerusakan. Sementara Leclerc masih bisa melanjutkan balapan walau akhirnya mendapat hukuman penalti sepuluh detik.
Sean yang start dari posisi ke-13 sebenarnya tampil cukup konsisten. Sean punya peluang untuk melewati beberapa pebalap di depannya. Namun, saat separuh balapan sudah dilakoni, mobil Sean mengalami masalah. Rear difusernya rusak sehingga kehilangan down force.
"Seperti ada kerusakan di bagian belakang” kata Sean dalam komunikasi radio.
Pada balapan, Sean memang sempat bersinggungan dengan pebalap tim Trident Racing, Nabil Jeffri. Sean pun kehilangan kecepatan mobilnya. Dia punya disusul Jeffri.
Meski demikian, Sean masih bisa mempertahankan irama balapnya. Di akhir balapan, Sean akhirnya finis di posisi ke-12.
Gelar juara diambil pebalap tim Rapax, Nyck De Vries. Pebalap asal Belanda ini juga merupakan pebalap yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia.
Bagi De Vries, ini merupakan podium pertamanya di musim pertamanya pada balapan F2.
“Tentu saya sangat senang. Gelar ini saya persembahkan untuk Jagonya Ayam,” kata De Vries yang memulai balapan dari posisi kedua.
Rekan setimnya Johnny Cecotto mengamankan posisi kedua. Cecotto yang start dari posisi pertama gagal mempertahankan posisi terdepan.
Dia disusul De Vries sebelum tikungan pertama. Podium ketiga ditempati pebalap Swedia Gustav Malja.
Posisi klasemen pebalap belum berubah. Meski Leclerc gagal mendulang poin pada balapan Feature dan Sprint, posisinya belum tergeser dari puncak klasemen.
Pebalap asal Monaco ini masih memimpin dengan 77 poin. Adapun posisi kedua masih ditempati Oliver Rowland yang pada balapan sprint gagal meraih angka meski start dari posisi kedelapan.
Secara umum, performa mobil tim Pertamina Arden sebenarnya lebih kompetitif dibanding saat tampil di sirkuit Barcelona.
Namun demikian, balapan di Monaco jauh lebih sulit karena lintasan jalan raya yang sempit dan sedikit ruang yang tersedia untuk menyusul. Balapan di Monaco juga butuh sebuah keberuntungan untuk mendapatkan hasil positif.